Senin, 12 Maret 2012

Tak Ada Kata Terlambat Tuk Ngucapin “Selamat Hari Perempuan”

Hey, berhenti lirik-lirik! Begini, nih, kalau warnet gak ada penyekat sama sekali. Komputer berjajar kayak rental komputer. Semua ada tujuh unit. Tapi, manusianya hampir dua kali lipat dari jumlah komputer yang ada. Poinnya, Saya juga gak bakal mau nongkrong geje bin gak pewe di warnet ini kalau:
  • Gak terpaksa harus kirim e-mail kerjaan;
  • Gak hujan mendadak waktu jalan kaki;
  • Koneksi internet modem di kos sehat wal afiat alias waras (catatan: provider baru yang aku pakai ternyata hanya mengumbar janji palsu. Lima hari memang kencang. Setelah kuota 1 Gb-nya habis, sama sekali gak bisa dipake lagi. Padahal, kan, harusnya kecepatan menurun saja).
Hilang sudah gairah untuk menulis. Tadinya mau nulis yang sedikit agak serius, lah, semacam ini atau itu. Tapi, yaaa … semua hilang karena ilfil. Enggak tahu kenapa banyak orang memandang saya saat ini. Sebetulnya bukan pengguna komputernya yang ngelihatin melulu. Tapi, orang-orang yang di sampingnya itu, mungkin temannya yang mengantar.
Ya, sudah, lebih baik saya jalan-jalan mencari inspirasi dari sahabat blogger semua saja. saya ingin mengucapkan (walaupun telat tapi buat saya sih lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali ngucapin):

Selamat Hari Perempuan se-Dunia di International women’s day

Saya dedikasikan untuk para perempuan terindah yang pernah saya temui dalam kehidupan: Ibu, calon ibu, saudara-saudaraku di keluarga besar, guru-guruku di sekolah hingga perguruan tinggi, dan semua sahabat-sahabat perempuan, dan bloggerperempuan …
SEJARAH HARI PEREMPUAN SEDUNIA
Beginilah kisahnya; hari perempuan sedunia jatuh pada tanggal 8 Maret 2012 merupakan salah satu momen yang tidak terlepas dari berbagai catatan sejarah panjang, dimana dalam sejarah yang panjang tersebut, tergambar atau terekam berbagai peran para Perempuan untuk melakukan sebuah perubahan yang mengubah sejarah dunia.
Berbagai sejarah Hari Perempuan sedunia yang pernah tercatat paling menggemparkan, sekaligus menjadi momen mengubah sejarah dunia, terjadi pada rentetan tahun 1909 sampai 1917. Pada masa itu terjadi berbagai aksi perempuan yang sangat nyata untuk melakukan perubahan di dunia.
Pada tahun 1909 misalnya, telah terjadi Hari Perempuan Nasional yang pertama sekali diperingati pada 28 Februari di Amerika Serikat. Peringatan ini terus berlanjut setiap hari minggu terakhir bulan Februari, hingga tahun 1913.
Pada tahun 1910, terjadi pertemuan antara kelompok sosialis internasional di Copenhagen, Denmark, memutuskan untuk memilikii Hari Perempuan Internasional sebagai penghormatan atas hak-hak asasi perempuan dan mendorong diperolehnya hak suara bagi semua perempuan di dunia. Keputusan ini diterima secara bulat oleh semua peserta yang diikuti oleh lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, termasuk tiga perempuan pertama yang dipilih sebagai anggota parlemen Finlandia.
Karena dua juta tentara Rusia terbunuh dalam perang pada tahun 1917, perempuan Rusia sekali lagi turun kejalan pada hari minggu terakhir di bulan Februari menyerukan “Roti dan Perdamaian”. Para pemimpin politik menentang unjuk rasa tersebut, tetapi para perempuan ini tetap bertahan. Dan sejarah mencatat bahwa empat hari kemudian, Czar (raja) turun tahta dan pemerintahan sementara mengakui hak perempuan untuk ikut serta dalam pemilu.
Pada tahun 1920, hampir tidak pernah lagi diperingati Hari Perempuan Sedunia. Namun pada tahun 1975, melalui kepeloporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hari Perempuan Sedunia akhirnya diperingati kembali.
HARI PEREMPUAN DI INDONESIA
Di Indonesia, berdasarkan catatan Komisi Nasional Perempuan, selama kurun waktu 2007-2008, tingkat kekerasan terhadap perempuan meningkat hingga 100 persen. Jenis kekerasan yang paling banyak adalah secara seksual dan dalam ranah privat. Bahkan mayoritas korbannya masih berada di bawah umur. Pelakunya sendiri mulai dari yang berpendidikan tinggi hingga kalangan menengah ke atas.
Sementara itu, keterwakilan perempuan dalam parlemen belum terlihat signifikan. Bahkan dalam Pemilu 2009, yang tinggal menghitung hari, keterwakilan 30 persen perempuan, juga belum terlihat nyata. Apa karena banyak perempuan yang merasa apatis, suara perempuan tidak terlalu didengar dan tidak banyak berpengaruh pada kebijakan yang dikeluarkan.
Kedudukan perempuan sebagai sebagai penentu keputusan masih rendah, begitu pula akses perempuan terhadap sumber daya. Hal ini digarisbawahi oleh ketidaksetaraan yang masih terus berlanjut, seperti :
- masih rendahnya perwakilan perempuan dalam posisi yang berpengaruh dalam dunia politik dan ekonomi dunia (siapa yang mengendalikan globalisasi?);
- perempuan masih mendominasi angka kaum miskin; berlanjutnya kekerasan terhadap perempuan;
- adanya pemisahan jenis kelamin (gender gap) dalam pendidikan dan besar-kecilnya gaji.
Hak yang sama bagi setiap warga negara, yang seharusnya bersifat universal, masih belum berlaku bagi perempuan, yang belum mendapatkan sumber daya yang memungkinkan mereka untuk menggunakan hak mereka sebagai warga negara.
Pekerjaan-pekerjaan reproduktif tanpa imbalan masih dibebankan di pundak perempuan: di seluruh dunia, perempuan masih melakukan pekerjaan-pekerjaan reproduktif, merawat orang sakit dan jompo, merawat keluarga dan rumah tangga setiap hari - baik secara fisik maupun psikologis. Pekerjaan jenis ini diperlukan di setiap penjuru dunia, tapi masih belum diberikan imbalan, dan orang cenderung menganggap perempuan harus dan mau melakukan pekerjaan seperti ini. Kita ingin dunia mengakui pentingnya pekerjaan seperti ini dan mengakui bahwa itu merupakan tanggung jawab bersama.
Oleh karena itu, Hari Perempuan Sedunia adalah hari untuk mengarahkan fokus dunia pada hal-hal di atas dan juga masalah-masalah perempuan lainnya. Pada hari ini, saatnya perempuan untuk membina jaringan, menyusun strategi dan bergerak; tunjukkan keberadaan, suara, dan visi kita pada dunia. Melalui hari ini, kita juga harus bekerjasama dengan kaum pria mengenai kesetaraan jender. Karena, hanya dengan kerjasamalah perubahan bisa terjadi. Dan perubahan itulah yang kita inginkan

Untuk seorang yang merasa wanita





Seseorang bertanya kpd Tuhan: “Tuhan,kenapa wanita sering menangis?”.
Tuhan mjwb:
“Krn wanita itu unik..
Aku ciptakan ia sbg makhluk yg istimewa..
Aku kuatkan bahunya utk menjaga anak2nya..
Aku lembutkan hatinya utk memberi rasa aman..
Aku kuatkan rahimnya utk menyimpan benih manusia..
Aku teguhkan pribadinya utk terus berjuang saat yg lain menyerah..
Aku beri ia naluri utk mencintai anak2nya dlm keadaan apapun..
Aku kuatkan batinnya utk tetap menyayangi meski dikhianati oleh teman & sekalipun disakiti oleh anak2 & suaminya.
Wanita adlh makhluk yg kuat..
Tetapi,
Jika suatu saat kamu melihatnya manangis..
Itu krn AKU beri ia airmata yg bisa digunakan sewaktu2 utk membasuh luka batinnya..
Sekaligus utk memberinya kekuatan baru..